Definisi:
CLOUD : Awan (Internet)
COMPUTING : Proses komputasi
>>Penggunaan teknologi komputer untuk pengembangan
berbasis Internet dengan piranti lunak lengkap dan sistem
operasional juga tersedia secara online.
>>Dengan kata lain, internet dan semua yang terkait
dengannya, menjadi terminal pusat.
>>"Internet bisa dianggap awan besar. Awan berisi
komputer yang semuanya saling tersambung.
Dari situlah berasal istilah 'cloud'. Jadi semuanya
disambungkan ke 'cloud', atau awan itu.“ (Stevan Greve).
Pengertian Cloud Computing:
1.Cloud Computing secara sederhana merupakan
layanan teknologi informasi yang bisa dimanfaatkan
atau diakses oleh pelanggannya melalui jaringan internet.
2.Komputasi awan adalah suatu konsep umum yang
mencakup SaaS, Web 2.0, dan tren teknologi terbaru
lain yang dikenal luas, dengan tema umum berupa
ketergantungan terhadap internet untuk memberikan
kebutuhan komputasi pengguna.
3.Dengan Cloud Computing kita dapat menyimpan
informasi secara permanen yang tersimpan di server
di internet dan tersimpan secara sementara
di komputer pengguna atau client seperti komputer,
notebook, handheld, sensor-sensor, monitor dan lain-lain.
Cara Kerja Cloud Computing:
1.Seorang pengguna cloud membutuhkan perangkat klien
seperti laptop atau komputer desktop, komputer pad,
ponsel pintar, atau sumber daya komputasi lainnya
dengan web browser (atau rute akses lain yang disetujui)
untuk mengakses sistem cloud melalui World Wide Web.
2.Biasanya pengguna akan login ke cloud pada penyedia
layanan atau perusahaan swasta. Cloud computing
bekerja secara client-server, menggunakan protokol web
browser, cloud menyediakan server berbasis aplikasi
dan semua layanan data kepada pengguna, dengan
output ditampilkan pada perangkat klien.
3.Jika pengguna ingin membuat dokumen menggunakan
pengolah kata, misalnya, cloud menyediakan aplikasi
yang cocok yang berjalan pada server yang menampilkan
pekerjaan yang dilakukan oleh pengguna pada layar
web browser klien.
Mekanisme Cloud Computing :
Mekanisme akses ke cloud computing dapat dijalankan
secara beraneka ragam mulai dari akses standar LAN
maupun intranet dengan sedikit aplikasi agen atau klien,
sampai kepada akses extranet dan internet melalui
browser yang terhubung ke sebuah portal aplikasi dari
penyedia layanan cloud computing. Protokol aplikasi
yang digunakan pun dapat beragam, tetapi hal ini
tidaklah terlalu signifikan bila dilihat dari sisi pengguna
dimana pengguna akhir cukup mengetahui bagaimana
cara mengakses dan mempergunakan jasa layanan
yang terdapat pada Cloud Computing.
Kelebihan Cloud Computing:
1.Akses Mudah Dimanapun Berada.
2.Tanpa Investasi Awal.
3.Efisiensi Biaya.
4.Meningkatkan ROI dan Cash Flow.
5.Fleksibilitas dalam Menambah Kapasitas.
6.Kemudahan Monitoring dan Manajemen Server.
7.Meningkatkan availability dan ketersediaan data.
8.Fokus dalam Melakukan Bisnis &Pengembangan Perusahaan.
Kekurangan Cloud Computing:
1.Sistem ini memerlukan koneksi internet yang konstan
2.Sistem cloud computing juga tidak dapat bekerja dengan
koneksi internet yang lambat.
3.Dapat melambat.
4.Data yang kita masukkan ke provider mungkin bisa
terbaca oleh perusahaan lain tanpa sepengetahuan kita.
5.Adanya kemungkinan hilangnya kepimilikan data yang
kita masukkan ke provider.
Karakteristik Cloud Computing:
1.On-Demand Self-Services
2.Broad Network Access
3.Resource Pooling
4.Rapid Elasticity
5.Measured Service
Syarat Cloud Computing:
1. Layanan bersifat “On Demand”, pengguna dapat
berlangganan hanya yang dia butuhkan saja, dan
membayar hanya untuk yang mereka gunakan saja.
Misalkan sebuah sebuah internet service provider
menyediakan 5 macam pilihan atau paket-paket
internet dan user hanya mengambil 1 paket internet
maka user hanya membayar paket yang diambil saja.
2. Layanan bersifat elastis/scalable, di mana pengguna
bisa menambah atau mengurangi jenis dan kapasitas
layanan yang dia inginkan kapan saja dan sistem selalu
bisa mengakomodasi perubahan tersebut. Misalkan
user berlangganan internet pada yang bandwitchnya
512Kb/s lalu ingin menambahkan kecepatannya
menjadi 512Kb/s kemudian user menelpon costumer
service meminta untuk penambahan bandwitch lalu customer
service merespon dengan mengubah bandwitc menjadi 1Mb/s.
3. Layanan sepenuhnya dikelola oleh penyedia/provider,
yang dibutuhkan oleh pengguna hanyalah komputer
personal/notebook ditambah koneksi internet.
Penerapan Layanan Cloud Computing:
1.Public Cloud (Cloud Publik)
Cloud Public atau cloud eksternal mendeskripsikan
komputasi cloud pada arti tendensi tradisional, yang
mana sumber daya dengan ketentuan dinamis pada
suatu fine grained (perbaikan), basis pelayanan sendiri
lewat Internet, melalui aplikasi web/jasa web, dari satu
lokasi penyedia off-site oleh pihak ketiga yang berbagi
sumber daya dan daftar kegunaan pada suatu
fine-grained utility computing.
2.Community Cloud
Dalam model ini, sebuah infrastruktur cloud digunakan
bersama-sama oleh beberapa organisasi yang memiliki
kesamaan kepentingan, misalnya dari sisi misinya / tingkat
keamanan yang dibutuhkan, dan lainnya. Jadi,
community cloud ini merupakan “pengembangan terbatas”
dari private cloud.
3.Private Cloud (Cloud Pribadi)
Private Cloud dan cloud internal adalah pembentukan
kata baru yang yang baru-baru ini telah dipergunakan oleh
beberapa penjual (vendor) untuk deskripsikan penawaran
yang menandingi Cloud Computing (Komputerisasi cloud)
pada jaringan pribadi.
4.Hybrid Cloud
Merupakan infrastruktur cloud yang tersedia merupakan
komposisi dari dua atau lebih infrastruktur cloud
(private, community, atau public).
Layer Cloud Computing:
1.Clients
2.Platform
3.Infrastructure
4.Servers
Jenis Layanan Cloud Computing:
1.Software as a Service yaitu SaaS ini merupakan layanan
Cloud Computing yang paling dahulu populer.
Software as a Service ini merupakan evolusi lebih lanjut
dari konsep ASP (Application Service Provider).
Sesuai namanya, SaaS memberikan kemudahan bagi
pengguna untuk bisa memanfaatkan sumberdaya
perangkat lunak dengan cara berlangganan. Sehingga tidak
perlu mengeluarkan investasi baik untuk in house
development ataupun pembelian lisensi. Dengan cara
berlangganan via web, pengguna dapat langsung menggunakan
berbagai fitur yang disediakan oleh penyedia layanan.
2.Platform as a Service (PaaS) yaitu Seperti namanya,
PaaS adalah layanan yang menyediakan modul-modul
siap pakai yang dapat digunakan untuk mengembangkan
sebuah aplikasi, yang tentu saja hanya bisa berjalan diatas
platform tersebut. Seperti juga layanan SaaS, pengguna PaaS
tidak memiliki kendali terhadap sumber daya komputasi dasar
seperti memory, media penyimpanan, processing power
dan lain-lain, yang semuanya diatur oleh provider layanan ini.
Pionir di area ini adalah Google AppEngine, yang menyediakan
berbagai tools untuk mengembangkan aplikasi di atas platform
Google, dengan menggunakan bahasa pemrograman Phyton
dan Django.
3.Infrastructure as a Service (IaaS) yaitu IaaS terletak
satu level lebih rendah dibanding PaaS. Ini adalah sebuah
layanan yang “menyewakan” sumberdaya teknologi informasi
dasar, yang meliputi media penyimpanan, processing power,
memory, sistem operasi, kapasitas jaringan dan lain-lain,
yang dapat digunakan oleh penyewa untuk menjalankan
aplikasi yang dimilikinya. Model bisnisnya mirip dengan
penyedia data center yang menyewakan ruangan untuk
co-location, tapi ini lebih ke level mikronya. Penyewa tidak
perlu tahu, dengan mesin apa dan bagaimana caranya
penyedia layanan menyediakan layanan IaaS. Yang penting,
permintaan mereka atas sumberdaya dasar teknologi informasi
itu dapat dipenuhi.Perbedaan mendasar dengan layanan data center
saat ini adalah IaaS memungkinkan pelanggan melakukan
penambahan/pengurangan kapasitas secara fleksibel dan otomatis.
Resiko dari Cloud Computing:
1.Service Level
2.Privacy
3.Compliance
4.Data Ownership
5.Data Mobility
6.Ketidakpastian kemampuan penegakan kebijakan keamanan
pada provider.
7.Kurang memadainya pelatihan dan audit TI.
8.Patut dipertanyakan kendali akses istimewa pada situs provider.
9.Ketidakpastian kemampuan untuk memulihkan data.
10.Kedekatan data pelanggan lain sehingga kemungkinan tertukar.
11.Ketidakpastian kemampuan untuk mengaudit operator.
12.Ketidakpastian keberlanjutan keberadaan provider.
13.Ketidakpastian kepatuhan provider terhadap peraturan.
Perusahaan Penyedia Layanan Cloud Computing:
Sumber :
1.Nurastuti,W. 2011. Teknologi Perbankan. PT Graha Ilmu. Yogyakarta
2.http://www.detikinet.com/read/2010/02/24/084138/1305595/328/lebih-jauh-mengenal
komputasi-awan
3.http://catencio-sdm2009.blogspot.com/2010/10/cloud-computing-part-1-technological.html
4.http://cloudcomputingexpo.com/
5.“Cloud Computing Deep Dive” (e-Magazine From http://www.infoworld.com) Edisi
September 2009
6.ANDREAS JOHAN T W , Cloud Computing
>>>>>TERIMAKASIH<<<<<
No comments:
Post a Comment